TEKNIK MENYUSUN KONSEP MATERI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN AGAMA
Definisi Konsep Materi Bimbingan dan Penyuluhan Agama
Konsep dapat diartikan rancangan atau pola, sedangkan materi adalah bahan yang diperlukan. Jadi yang dimaksud adalah merancang bahan materi bimbingan dan penyuluhan agama yang akan disampaikan dan disajikan kepada khalayak/masyarakat.
Sedangkan bimbingan dan penyuluhan itu sendiri dapat diartikan kegiatan pemberian penerangan kepada masyarakat, baik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga non-pemerintah (Isep Zainal Arifin, 2009:49). Hal ini sesuai dengan fungsi suluh atau obor sebagai alat penerangan. Dalam bahasa Inggeris, kegiatan bimbingan dan penyuluhan ini sering diistilahkan denganguidance and conseling. Dalam hal ini, kegian bimbingan dan penyuluhan ini lebih dikenal dalam dunia pendidikan dengan istilah BP, padahal di lapangan masyarakat pun sangat dibutuhkan kegiatan bimbingan dan penyuluhan ini, misalnya di dunia dakwah Islamiyah.
Dalam konteks dakwah, kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama ini dapat dikategorikan ke dalam Irsyad Islam. Artinya kegiatan internalisasi(penghayatan) dan transmisi (penyampaian) ajaran Islam kepada khalayak. Bentuk kegiatannya bisa taklim, taujih, mau’izhah, nashihah, dan isytifta (Isep Zainal Arifin, 2009:3).
Dengan demikian, bagaimana kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama ini sebelumnya dapat dipersiapkan dan dirancang dalam bentuk materi naskah. Sehingga menjadi pedoman bagi subjek bimbingan dan penyuluhan, juga menjadi pegangan bagi objek khalayak yang menerima bimbingan dan penyuluhan agama.
Teknik Penyusunan Konsep Materi Bimbingan dan Penyuluhan Agama
Ada empat teknik dalam penyusunan konsep materi bimbingan dan penyuluhan agama yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Memilih tema/topik yang aktual dan relevan, caranya:
Menjadi pembicaraan hangat di masyarakat;
Membutuhkan solusi segera menurut pandangan agama;
Menjadi informasi penting yang harus segera sampai ke masyarakat;
Dianggap penting dan dibutuhkan oleh umat.
2. Menentukan sumber materi, agar tepat misalnya seperti berikut ini:
Materi
Sumber Materi
1Keimanan Buku Akidah, Tauhid dsb.
2Ibadah Buku Fiqh, Syariah, Tuntutan Ibadah dsb.
3Akhlak Buku Akhlak Tasauf, Etika Islam, dsb.
4 Sejarah Kebudayaan Islam Buku Tarikh, Sejarah Islam, dsb.
5 Tafsir Alquran Kitab Tafsir Klasik dan Modern, dsb.
6 Capita Selekta Informasi-Informasi Aktual,dsb.
7 Dakwah Kitab Ushulud Da’wah, dsb.
3. Menyelaraskan dengan kelompok sasaran/binaan; misalnya:
Kelompok Sasaran
Kelompok Binaan
1 Masyarakat Umum
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Transmigrasi
2 Masyarakat Perkotaan
Kelompok Perumahan
Real Estate
Asrama
Daerah Pemukiman Baru
Masyarakat Pasar
Masyarakat Industri
3 Masyarakat Khusus
Cendikiawan: Kampus, Kelompok Profesi, Pegawai/Karyawan
Generasi Muda: Remaja Masjid, Karang Taruna, Pramuka
Lembaga Pendidikan Masyarakat (LPM): Majelis Taklim, Pondok Pesantren, TPA/TPQ
Binaan Khusus: Panti Sosial, Rumah Sakit, Kelompok Gepeng, WTS, LP
Daerah Terpencil: Masyarakat Tertinggal, Suku Terasing
4. Menuliskan materi bingluh dalam bentuk naskah, caranya misalnya:
Sistematika Penyusunan
Teknik Penyusunan Materi Bimbingan dan Penyuluhan
1 Judul
Dibuat singkat, menarik dan aktual
2 Pembukaan
Diusahakan disesuaikan dengan materi yang akan dibahas
3 Latar Belakang Pembahasan
Menyangkut persoalan penting yang bersifat aktual sekaligus dikemukakan tujuan yang hendak dicapai
4 Dasar/Dalil
Ayat Alquran, Hadits, Pendapat Ulama Salaf dan Khalaf, juga pendapat para pakar di bidangnya
5 Isi Materi
Menguraikan topik pembahasan hingga mendalam dan mendetil sesuai dengan tema yang dibahas
6 Kesimpulan
Intisari dari materi pembahasan yang dibuat singkat dan padat
7 Penutup
Ucapan terima kasih, ucapan maaf, dan doa
Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan Agama islam pada dasarnya meliputi aagama dan materi pembangunan, meliputi:
1. Materi Agama
Pokok-pokok materi agama meliputi ajaran pokok agama Islam, yaitu:
a. Akidah
Pokok-pokok akidah Islam secara sistematis dirumuskan dalam rukun iman yang enam perkara, yaitu:
1) Iman kepada Allah,
2) Iman kepada Malaikat-Nya,
3) Iman kepada Kitab-kitab-Nya,
4) Iman kepada Rasul-rsul-Nya,
5) Iman kepada Hari Akhirat,
6) Iman kepada Qadha dan Qadhar.
b. Syari’ah.
Dalam garis besarnya syari’ah terdiri dari aspek:
1) Ibadah
Ibadah dalam arti khusus (ibadah khasanah), ialah:
a) Thaharah
b) Shalat,
c) Zakat,
d) Puasa, dan
e) Haji.
Ibadah dalam arti umum (ibadah ‘am-mah), ialah: tiap amal perbuatan yang disukai dan diridhai Allah SWT yang dilakukan oleh seorang muslim dengan niat karena Allah semata-mata.
2) Muamalah meliputi:
a ) Hukum Perdata (Al-qanunu’I khas) terdiri dari:
– hukum niaga;
– hukum nikah;
– hukum waris;
– dan lain-lain.
b) Hukum Publik (Al-qanunul’I ‘am) terdiri dari:
– hukum jinayah (pidana)
– hukum negara;
– hukum perang dan damai;
– dan lain-lain.
c. Akhlak
Dalam garis besarnya akhlak Islam dibagi dalam dua bidang, yakni:
1) Akhlak terhadap Khalik (yaqng menciptakan yaitu Allah SWT), intisarinya ialah sikap kesadaran keagamaan sebagai berikut:
a) Memuji Allah sebagai tanda bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada terhingga;
b) Meresapkan ke dalam jiwa kecintaan dan kasih sayang llah kepada hamba-Nya;
c) Mengakui kekuasaan-Nya yang mutlak dan tunggal yang menentukan posisi manusia di dunia dan di akhirat;
d) Mengabdi hanya kepada Allah;
e) Memohon pertolongan hanya kepada Allah;
f) Memohon hidayah supaya ditunjukkan ke jalan yang lurus dan dihindarkan dari jalan yang sesat.
2) Akhlak terhadap makhluk (yang diciptakan)
a) Akhlak terhadap manusia, yang meliputi:
– Akhlak terhadap diri sendiri;
– Akhlak terhadap keluarga;
– Akhlak terhadap masyarakat.
b) Akhlak terhadap makhluk lain bukan manusia, meliputi:
– Akhlak terhadap tumbuh-tumbuhn (flora);
– Akhlak terhadap hewan (fauna).
2. Materi Pembangunan
Bahan dan informasi untuk materi pembangunan adalah hal-hal yang memiliki keterkaitan langsung dengan masalah:
a. Pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa sekarang dan masa depan;
b. Pembinaan jiwa persatuan, watak dan jatidiri banga (nation) and character building);
c. Meningkatkan peranan partisipasi masyarakat dalam pembangunan menuju hari esok yang lebih baik.
Secara tematis, materti pembangunan dalam garis besarnya meliputi:
1) Pembinaan wawasan kebangsaan;
2) Kesadaran hukum;
3) Kerukunan antar umat beragama;
4) Reformasi kehidupan nasional;
5) Partisipasi masyarakat dalam pembangunan negara.